Rabu, 25 April 2012

PRAKTIKUM FISIOLOGI 1

Laporan Fisiologi
Kadar Hemoglobin





Disusun Oleh:
Fachrina
11231
Reguler 1
Tgl. Praktikum    : 23 Oktober 2011
Nama ASDOS    : Herdalina

AKADEMI KEBIDANAN SALEWANGANG MAROS
2011/2012

BAB I
PENDAHULUAN
I.1    Latar Belakang
        Hemoglobin adalah pigmen merah yang membawa oksigen kedalam sel darah merah. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan gugus heme, satu molekul organic dengan satu atom besi. Kadar hemoglobin dipengaruhi oleh factor umur, jenis kelamin, status kesehatan. Factor inilah yang menyebabkan kadar hemoglobin dalam darah setiap orang berbeda-beda. Adapun factor-faktor tambahan yaitu berat badan dan tinggi badan. Kadar hemoglobin juga bisa dipengaruhi oleh aktivitas, karena apabila aktivitasnya banyak maka memerlukan pasokan energy yang lebih banyak dengan bantuan darah yang mengikat oksigen untuk metabolisme tubuh.
    Darah terdiri dari dua bagian, fase cair dan fase padat. Elemen padat terdiri dari sel-sel darah merah, sel darah putih, dan platelet. Ini semua dibentuk di sumsum tulang. Ini adalah bagian dalam dari tulang besar yang berwarna merah dan lembut. Tidak semua sel darah putih dibuat disini, karena yang lain dihasilkan di kelenjar limfa yang terbesar di seluruh tubuh, dan juga pada limpa, suatu organ besar yang terletak pada bagian atas sebelah kiri dari rongga lambung. Ini disebut dengan limfosit dan monosit.




I.2    Rumusan Masalah
1.    Apakah pengertian hemoglobin?
2.    Apakah pengertian darah?
3.    Apakah definisi dari sel darah merah?
4.    Apakah fungsi-fingsi sel darah merah?
5.    Apakah definisi dari sel darah putih?
6.    Apakah pengertian anemia?


I.2    Tujuan
1.    Untuk mengetahui kadar hemoglobin  dalam darah.
2.    Untuk membantu mendiagnosa penyakit.
3.    Sebagai pencerminan reaksi tubuh terhadap suatu penyakit.
4.    Sebagai penilaian atau alat ukur untuk memantau perkembangan penderita anemia.









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1    Pengertian Hemoglobin
    Hemoglobin merupakan pigmen merah yang membawa oksigen kedalam sel darah merah, suatu protein yang mempunyai berat molekul yang berbentuk bulat yang terdiri dari 4 sub unit. Sub unit mengandung satu bagian heme yang berkonjugasi dengan suatu polipeptida. Heme adalah suatu derivate porfirin yang mengandung besi. Polipeptida itu secara kolektif disebut sebagai bagian bagian globin dari molekul hemoglobin.
(Sumber: Buku ajar Fisiologi, penyusun dr. Romy Hefta Mulya dan dr. Sardina).

    Hemoglobin ialah protein yang kaya akan zat besi. Ia memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan.
(Sumber: Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, penyusun Evelin C. Pearce).


    Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.
(Sumber: http://www.blogdokter.net/2008/06/13/hemoglobin/).


II.2        Darah
        Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan interseluler adalah cairan yang disebut plasma dan didalamnya terdapat unsure-unsur padat, yaitu sel darah. Volume darah secara keseluruhan kira-kira merupakan satu perdua belas berat badan atau kira-kira 5 liter. Sekitar 55% berisi cairan, sedangkan 45% sisanya berisi sel darah. Adapun fungsi darah yaitu:
1.    Bekerja sebagai sistem transpor dari tubuh.
2.    Sel darah merah berfungsi sebagai penghantar oksigen ke jaringan dan menyingkir karbon dioksida.
3.    Sel darah putih berfungsi sebagai penyedia banyak bahan pelindung terhadap bakteri.
4.    Untuk pembentukan jaringan.
(Sumber: Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, penyusun Evelin C. Pearce).

II.3    Sel Darah Merah
        Sel darah merah (eritrosit) membawa hemoglobin ke dalam sirkulasi. Sel ini berbentuk lempengan bikonkaf dan dibentuk di sumsum tulang. Pada manusia sel ini berada di dalam sirkulasi selama lebih kurang 120 hari. Hitung rata-rata normal sel darah merah adalah 5,4 juta/ltr pada pria 4,8 juta/ltr pada wanita. Sel darah merah seperti sel lain, mengerut di larutan yang mempunyai tekanan osmotic lebih besar daripada tekanan osmotic plasma normal. Hemoglobin dari sel darah yang mengalami hemolisis larut di dalam plasma sehingga membuatnya berwarna merah. Sel darah merah mengalami lisis karena obat dan infeksi.
(Sumber: Buku Ajar Fisiologi, penyusun dr. Romy Hefta Mulya dan dr. Sardina).

        Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terbentuk dari asam amino. Sel darah merah membutuhkan zat besi sehingga untuk membentuk penggantinya diperlukan diit seimbang yang berisi zat besi. Wanita memerlukan lebih banyak zat besi karena beberapa diantaranya dibuang sewaktu menstruasi. Sewaktu hamil diperlukan zat besi dalam jumlah yang cukup banyak lagi untuk perkembangan janin dan pembuatan susu.
        Perkembangan sel darah merah dibentuk dalam sumsum tulang melalui berbagai tahap mula-mula besar dan berisi nucleus tetapi tidak berisi hemoglobin. Kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan nucleusnya dan baru diedarkan ke dalam sirkulasi darah.
        Bila terjadi perdarahan maka sel merah dengan hemoglobinnya sebagai pembawa oksigen , hilang. Pada perdarahan sedang, sel-sel itu diganti dalam waktu beberapa minggu berikutnya. Tetapi kadar hemoglobin turun sampai 40% atau dibawahnya, maka diperlukan transfuse darah.
(Sumber: Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, penyusun Evelin C. Pearce).


II.4        Fungsi Sel-sel Darah Merah
        Sel-sel darah merah berguna untuk membawa oksigen dari paru-paru ke berbagai jaringan yang memerlukan. Bagian terpenting dari sel darah merah adalah suatu bahan kimia yang disebut hemoglobin, karena substansi ini siap untuk mengikat oksigen di paru-paru melepaskannya pada sel yang ditujukan melalui sirkulasi. Begitu darah kekurangan hemoglobin, pada tingkatan di bawah normal, gejala-gejala akan terlihat, dan orang ini akan disebut anemik.
(Sumber: Wanita Ciptaan Ajaib, penyusun Dr. John F. Knight).





II.5        Sel Darah Putih
        Pada keadaan normal terdapat 4.000-11.000 sel darah putih per mikroliter darah manusia. Dari jumlah tersebut terbanyak adalah granulosit (leukosit polimorfonuklear/PMN). Sel granulosit muda memiliki inti berbentuk sepatu kuda yang akan berubah menjadi multilobuler dengan meningkatnya umur sel. Sebagian besar sel tersebut mengandung granula netrofilik (neutrofil), sedangkan sebagian kecil mengandung granula yang dapat diwarnai dengan zat warna asam (eusinofil) dan sebagian lagi mengandung granula basofilik. Dua jenis sel alin yang lazim ditemukan dalam darah tepi adalah limfosit yang memiliki inti besar dan sitoplasma sedikit, serta monosit yang mengandung banyak sitoplasma tidak bergranula dan mempunyai inti berbentuk seperti ginjal.
(Sumber: Buku Ajar dan Penuntun Praktikum Fisiologi, penyusun dr. Romy Hefta Mulya dan dr. Sardina).


II.6        Anemia
        Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal.  Anemia bukan merupakan penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau akibat gangguan fungsi tubuh.  Secara fisiologis anemia terjadi akibat kekurangan hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan.
(Sumber: http://kadri-blog.blogspot.com/2010/12/askep-anemia.html).
        Anemia berarti kekurangan darah. Akibatnya dapat menyebabkan penurunan jumlah sel yang diperlukan untuk menjaga sistem ini bekerja dengan baik. Dan gejala pun muncul. Pada saat kekurangan darah ini meningkat, keadaan gejala-gejala makin parah dan secara serempak meningkat.
(Sumber: Wanita Ciptaan Ajaib, penyusun Dr. John F. Knight).














BAB III
METODE PERCOBAAN

III.1        Alat dan Bahan
1.    Jarum francle/lanset
2.    Satu set hematometer sahli
3.    Satu set hematometer talquist
4.    Kapas alkohol
5.    Pipet
6.    Larutan HCL 0,1 N
7.    Aquadest

III.2        Cara Kerja
1.    Cara pengambilan darah
Probandus berpasangan untuk mengambil darah secara bergantian pada percobaan yang berhubungan dengan sample darah. Darah yang digunakan diambil dari darah yang menetes pada ujung jari yang telah ditusuk dengan menggunakan jarum francle. Untuk menghemat waktu dan banyaknya penusukan maka penusukan dilakukan secara sekaligus untuk kedua metode. Alat yang akan dipergunakan harus sudah dipersiapkan terlebih dahulu (kapas alkohol, jarum francle/lanset, dan mikropipet gondok). Sebelum jari ditusuk peredaran darah diperlancar dengan mengayun-ayunkan tangan dan memijat jari yang akan ditusuk. Untuk membatasi penjalaran infeksi yang mungkin timbul maka penusukan dilakukan pada jari II dan IV. Setelah ditusuk darah harus dapat keluar dengan spontan dan jari tidak boleh dipijat-pijat lagi karena nanti akan ikut keluar cairan jaringan sehingga akan mengencerkan darah.

2.    Metode Sahli
a.    Tabung diisi dengan HCL O,1 N sampai tanda atau angka 2 (1/2-1 cc). Kemudian darah diisapdengan pipet sampai tanda 20 dan sebelum menjendal segera dihembuskan ke dalam tabung. Untuk menghilangkan sisa-sisa darah di dalam pipet maka HCL di dalam tabung dihembuskan dan diisap lagi sampai 3X.
b.    Ditunggu dahulu 1-2 menit, berturut-turut akan terjadi hemolisis eritrosit dan HB akan dipecah menjadi heme dan globin. Kemudian heme dengan HCL akan membentuk hematin-HCL. Hematin-HCL merupakan suatu senyawa yang dapat stabil di udara daripada HB dan berwarna coklat.
c.    Dengan pipet penetes hematin-HCL diencerkan sampai warnanya sesuai dengan warna standar. Metode ini sering digunakan di rumah sakit dan klinik.

3.    Metode Talquist
a.    Darah diisap dengan kertas isap sampai meresap betul dan tunggu 1-2 menit sampai HB menjadi HbO2 (yang warnanya lebih tua) dan warna menjadi suram.
b.    Kemudian bercak merah yang terjadi ditempatkan di bawah lubang dari skala berwarna untuk disamakan. Pembacaanya hanya dapat dilakukan pada siang hari (cahaya matahari).
Perincian dan pembagian skala (dibandingkan dengan metode sahli) yaitu 100% = 16 gr/ml. Cara ini tidak begitu akurat hanya dipergunakan untuk mengetahui kekurangan HB secara kasar saja.














BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1    Hasil
1.    Nama            : Evi Habrianty
            Umur            : 18 tahun
            Tinggi badan        : 150 cm
            Berat badan        : 40 kg
            Hasil pemeriksaan    : 10 gr/dl
2.    Nama            : Hasnidar
            Umur            : 19 tahun
            Tinggi badan        : 151 cm
            Berat badan        : 48 kg
Hasil pemeriksaan    : 12 gr/dl

IV.2        Pembahasan
        Dari percobaan yang kami lakukan, diambil 2 naracoba untuk hasil pemeriksaan kadar hemoglobin, Nara coba yang pertama bernama Evi Habrianty, umur 18 tahun, diperoleh 10 gr/dl. Hal ini menunjukkan bahwa naracoba I dengan nilai 10 gr/dl menunjukkan bahwa kadar HBnya rendah dan perlu diatasi dengan tablet penambah darah karena masih termasuk kategori anemia ringan.
Jenis-jenis anemia :
1.    Anemia sedang    : 8-9 gr/dl
2.    Anemia ringan    : 9-10 gr/dl
3.    Anemia berat    : < 8 gr/dl

    Penurunan HB dapat berpengaruh pada letak geografis seseorang, umur, jenis kelamin, dan berat badan. Penyebab anemia dapat terjadi karena kekurangan zat besi, perdarahan, kecelakaan, menstruasi yang berlebihan, gangguan sum-sum tulang belakang, dan mengalami penyakit akut. Upaya untuk mencegah anemia yaitu mengkomsumsi makanan yang kaya akan zat besi seperti daging, hati, kacang-kacangan, buah-buahan, gandum, dan sayuran.









BAB V
PENUTUP

V.1    Kesimpulan
        Kebutuhan tubuh akan zat besi berkisar antara 1 sampai 3,2 mg perhari. Wanita dewasa dan remaja putri lebih rawan terkena anemia, hal ini disebabkan karena mereka pada setiap bulannya mengalami menstruasi. Sehingga mereka membutuhkan zat besi 2 kali lebih banyak dari pria. Jadi, agar terhindar dari anemia, sertakan lauk dari daging merah, unggas atau ikan dalam menu dan untuk lebih meningkatkan penyerapan zat besi, perbanyaklah konsumsi vitamin C.

V.2    Saran
    Alat
        Kami berharap agar peralatan praktikum yang kami praktekkan tersedia dengan lengkap agar kami dapat mengerti secara menyeluruh tidak hanya membayang-bayangkan alat yang tidak ada di hadapan kami dan juga agar kami mampu mengetahui macam-macam alat praktikum lainnya.





    Asisten Dosen
        Kami berharap agar praktikum selanjutnya , asisten dosen dapat membimbing kami dengan lebih abik lagi dan member kesempatan kepada kami untuk melakukan praktikum secara individu. Selain itu, kami juga berterima kasih kepada asisten dosen yang telah membimbing kami, mudah-mudahan apa yang telah disampaikan  kepada kami dapat bermanfaat untuk kedepannya.





















DAFTAR PUSTAKA

Hefta,R.M. Sardina. Buku Ajar dan Praktikum  Fisiologi. 2010
Hefta,R.M. Sardina. Buku Ajar Fisiologi. 2011
Knight,F,John. 2004. Wanita Ciptaan Ajaib. Bandung: Sinar Harapan.                                                                                                                                                                                                                                                 
Pearce,C.Evelin. 2007.  Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia.
http://www.blogdokter.net/2008/06/13/hemoglobin/.
http://kadri-blog.blogspot.com/2010/12/askep-anemia.html.


Sabtu, 21 April 2012

Coretan Hatiku

Aku ingin bahagia merasakan kasih sayang yang tulus dari orang yang kusayang,, kuingin dimiliki oleh orang yang ingin kumiliki namun itu semua hanyalah sebagian besar dari mimpi indahku yang belum tercapai.
mengagumi dirinya yang begitu sempurna yang sulit tuk ku dapatkan.
ku ingin dia tahu aku berharap lebih tuk jadi kekasih seutuhnya bukan kekasih yang hanya dalam kebohongan belaka :(
Ya ALLAH,, aku butuh dia tuk temani hari-hariku kelak yang membimbingku ke jalanMu Ya ALLAH
aku berharap kelak dapat bersanding dengan dirinya.
hanya dia,,, yang mampu membuat hidupku jadi lebih berwarna.

 Ya ALLAH,, jika telah ENGKAU takdirkan dia miliku maka pertemukanlah aku dengannya
dan jika telah ENGKAU takdirkan dia bukan miliku maka jauhilah aku dari rasa kecewa dan pertemukanlah aku dengan hambaMu yang ENGKAU maksud sebagai jodohku.

RINA

Letak Janin dalam Kehamilan

Letak Janin pada Kehamilan

Kehamilan merupakan satu hal yang paling dinanti oleh pasangan muda, utamanya mereka yang telah lama menikah namun belum memiliki momongan. Tidak heran banyak sekali pasangan muda yang sangat peduli dengan kehamilannya dan rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan agar kehamilannya dapat berjalan dengan sehat dan bayi/janin tumbuh dengan sempurna dengan usia kehamilan yang cukup sebelum dilahirkan.

Namun demikian di dalam perjalannya ibu hamil perlu tahu bahwa posisi janin di dalam rahim memang berubah-ubah. Karena hal inilah ibu perlu mengetahui posisi janin sebelum proses melahirkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Perubahan posisi janin ini disebabkan karena selama berada di dalam rahim, janin melakukan banyak sekali pergerakan sesuai dengan perkembangan/pertumbuhan janin dari bulan demi bulan. Tubuhnya yang masih sangat kecil dan ruang di dalam rahim yang sangat luas memungkinkan si kecil untuk berputar-putar dalam janin.

Letak Janin Dalam Rahim

Letak janin adalah istilah umum yang sering digunakan untuk menggambarkan sumbu tubuh janin terhadap sumbu tubuh Anda, ibunya. Secara umum letak janin dalam rahim dapat dibedakan menjadi tiga hal yaitu letak janin memanjang, letak janin melintang dan letak janin miring.

Letak Janin Memanjang

Sesuai dengan namanya pada letak janin memanjang, sumbu tubuh bayi sejajar dengan sumbu tubuh ibu hamil. Pada posisi ini bisa didapat variasi posisi dimana kepala berada di bagian bawah rongga rahim ( janin letak memanjang presentasi kepala). Inilah letak janin yang diharapkan, karena akan memudahkan proses persalinan alami melalui jalan lahir. Karena, ketika persalinan berlangsung, kepala si kecil akan terdorong ke arah pintu jalan lahir. Bila kepalanya sudah berhasil keluar, maka seluruh bagian tubuh jadi mudah dikeluarkan.

Variasi yang lain dari letak janin memanjang adalah kepala berada di bagian atas rongga rahim (janin letak memanjang presentasi sungsang). Letaknya bisa bervariasi. Ada yang bokong saja di bagian bawah rahim, dan ada pula yang kaki lebih dulu.

Letak Janin lintang

Sesuai dengan namanya pada letak janin melintang, sumbu tubuh bayi melintang terhadap sumbu tubuh ibu hamil. Biasanya letak janin melintang terjadi dengan posisi kepala pada sisi yang satu dan bokong pada sisi lain.

Letak Letak miring/serong

Pada posisi ini bayi terletak dengan sumbu miring, tidak melingtang dan tidak memanjang.